MAKASSAR–Dicky Wahyudi, mahasiswa Universitas Bosowa yang menjadi korban tabrak Barracuda saat aksi unjuk rasa di Makassar pada Jumat (27/9/2019) bakal diangkat jadi anak asuh Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Guntur Laupe.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, Guntur berencana mengangkat Dicky sebagai anak asuhnya. Sebab, Dicky diketahui anak yatim.
BACA JUGA: Usai Shalat Magrib Berjemaah, Mahasiswa UINAM Doakan Almarhum Randi
“Apalagi adik mahasiswa ini bapaknya sudah meninggal dunia. Kasihan dia anak yatim,” kata Dicky kepada Kumparan, Ahad (29/9/2019).
Selain mengangkat mahasiswa jadi anak asuh, Irjen Guntur juga akan mengangkat anak driver ojol yang ditabrak Barracuda. Biaya pendidikan anak driver ojol akan ditanggung Irjen Guntur.
“Anak mahasiswa korban laka lantas akan dijadikan anak angkat oleh Bapak Kapolda. Sungguh mulia hati Pak Guntur. Semoga barokah,” ujar Dicky.
BACA JUGA: Demo di Depan Gedung DPR, Mahasiswa Tetap Laksanakan Shalat Magrib Berjamaah
Sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa dan warga di Makassar, Sulawesi Selatan, berakhir ricuh. Seorang mahasiswa harus dirawat di rumah sakit karena tertabrak kendaraan taktis polisi.
Mahasiswa yang tertabrak Barracuda polisi itu atas nama Dicky Wahyudi. Ia merupakan mahasiswa Universitas Bosowa angkatan 2018.
Dicky saat ini dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina. Dicky kini harus menjalani operasi dan kondisinya masih kritis. Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, juga sempat menjenguk dan melihat kondisi Dicky di rumah sakit. []
SUMBER: KUMPARAN