YERUSALEM, nama itu bergema di hati umat Muslim, Kristen dan Yahudi, selama beberapa abad berbagi area dan sejarah perselisihan.
Yerusalem dalam bahasa ibrani disebut Yerushalayim, dan al-Quds dalam bahasa Arab, merupakan salah satu kota tertua di dunia. Di masa lalu, kota ini pernah ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali selama beberapa kali dan meninggalkan sebuah bagian berbeda.
Ketika wilayah ini menjadi fokus dari berbagai cerita mengenai perbedaan dan konflik antara orang yang berbeda agama, mereka bersatu dalam menghormati tanah suci ini.
Kota ini memiliki arsitektur bersejarah, dan terdapat pembagian wilayah bagi Muslim, Kristen, Yahudi dan Armenia. Dikelilingi oleh tembok batu dan menjadi lokasi situs-situs suci di dunia.
Setiap bagian mewakili populasinya sendiri. Kristen memiliki dua wilayah karena orang Armenia juga Kristen, dan wilayah mereka paling kecil diantara yang lain, yang menjadi Pusat Armenia tertua di dunia.
Menjadi unik karena komunitas mereka telah mempertahankan budaya sendiri dan peradaban di dalam Gereja St James Church dan biara.
Masjid
Wilayah Muslim merupakan yang terbesar diantara yang lain dan terdapat tempat suci Dome of Rock dan Masjid al-Aqsa serta dataran tinggi yang dikenal sebagai Haram al-Sharif oleh umat Islam.
Masjid ini merupakan tempat suci ketiga bagi Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid al-Aqsa dikelola oleh yayasan Islam Waqf.
Umat Muslim yakin Nabi Muhammad ke Yerusalem dari Mekkah ketika melakukan perjalanan malam yang disebut Isra Mi’raj, diyakini pula di Masjid al-aqsa Nabi Muhammad sholat bersama dengan roh seluruh nabi. Dan di dekat tempat suci Dome of the Rock, terdapat batu yang dipercaya umat Muslim, merupakan tempat yang dipijak nabi sebelum melakukan perjalanan ke surga.
Umat Muslim mengunjungi situs suci tersebut sepanjang tahun, tetapi setiap Jumat pada bulan Ramadhan, ratusan ribu umat Muslim melakukan sholat di masjid.
Masjid Al-Aqsa, yang artinya “masjid terjauh”, merupakan kompleks di Kota Tua Yerusalem yang terdiri dari Kubah Batu dari emas dan Masjid Qibly–yang kini dikenal sebagai Masjid Al-Aqsa karena paling dekat dengan kiblat di Ka’bah.
Bangunan yang biasa disebut Masjid Al-Aqsa lantas berubah dari Tugu Batu menjadi masjid beserta kubah berwarna perak sejak masa pemerintahan Khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada tahun 754.
Bangunan sebelumnya hancur akibat gempa yang mengguncang Yerusalem tahun 746. Setelah mengalami beberapa kali gempa, khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali dengan arsitektur yang seperti terlihat sekarang.
Setelah itu, wilayah ini dikuasai oleh kekhalifahan Islam. Dari penguasa Ayyubiyah, Turki Utsmaniyah, hingga Yordania, kepemimpinan Islam selalu memperhatikan pengelolaan Masjid Al-Aqsa.
Sementara area di sekitar bangunan masjid disebut Haram al Sharif (Noble Sanctuary) bagi Muslim, atau Temple Mount bagi umat Yahudi.
Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci penting dalam ajaran umat Islam selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dalam hadis HR Ahmad dari Abu Darda, dijelaskan bahwa salat di Masjid Al-Aqsa akan mendapat ganjaran pahala 500 kali lipat.
Masjid Al-Aqsa awalnya merupakan Tugu Batu yang didirikan oleh Nabi Yakub hingga Nabi Sulaiman–atau dikenal dengan sebutan Raja Solomon.
Selain Masjid Al-Aqsa, warisan Islam lainnya di wilayah itu adalah Dome of Rock atau Kubah Batu. Bangunan berwarna biru ini dibangun pada tahun 687 hingga 692 oleh generasi kedua Ummayah dengan kepercayaan bahwa tepat di titik batu itu berada, Nabi Muhammad pergi ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu.
Batu tersebut terdapat di Dome of Rock atau Masjid Kubah Batu yang berbentuk persegi delapan, berkubah emas, dan masih berada di dalam kompleks Masjid Al Aqsa.
Gereja
Di dalam wilayah Kristen terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. Situs ini berada di tengah sejarah perjalanan Yesus, kematiannya, penyaliban dan kebangkitan.
Menurut tradisi Kristen, Yesus disalib di sana, di Golgotha, atau bukit Calvary, makamnya berada di dalam gereja dan juga menjadi lokasi kebangkitannya.
Gereja dikelola secara bersama oleh perwakilan kaum Kristen yang berbeda, sebagian besar dari Patriarkat Ortodok Yunani, Biara Franciskan dari Gereja Katolik Roma, dan Patriarkat Armenia, tetapi juga Ethiopia, Koptik, dan Gereja Ortodoks Suriah. Lokasi ini merupakan tempat tujuan ziarah bagi jutaan umat Kristen di seluruh dunia.
Tembok
Wilayah Yahudi merupakan tempat bagi Kotel, atau Tembok Barat atau dikenal sebagai Tembok ratapan, yang merupakan bagian dari dinding bagian yang tersisa dari bangunan Bait Suci.
Di dalam candi dulu merupakan terdapat ruang Maha Kudus, yang merupakan situs suci bagi umat Yahudi.
Kaum Yahudi percaya bahwa lokasi ini merupakan lokasi batu fondasi penciptaan bumi, dan tempat dimana Ibrahim bersiap untuk mengorbankan anaknya Ismail. Hari ini, Tembok Ratapan merupakan tempat terdekat bagi kaum Yahudi untuk berdoa ke Maha Kudus. Lokasi ini dikelola oleh Rabi dan setiap tahunnya jutaan orang Yahudi dari seluruh dunia melakukan ziarah. []