AMMAN–Kaum ekstrimis Yahudi melanjutkan penyerangan dan provokasi ke Masjid Al-Aqsha selama sepekan hingga Rabu (31/5/2017) kemarin yang dilindungi aparat keamanan zionis Israel. Aksi tersebut dikecam Pemerintah Yordania.
Yordania melayangkan memo resmi melalui Kementerian Luar Negerinya ke kedubes Israel di Amman. Dalam surat itu, negara itu meminta otoritas Zionis menghentikan serangan dan provokasi seperti itu secepatnya.
Pihaknya meminta pihak Zionis menghormati peran Yordania dalam perawatan tempat-tempat suci Islam di al-Quds, yang diakui oleh perjanjian damai antara kedua negara.
Dalam memonya, Kementrian Luar Negeri Yordania mengatakan, “Perilaku seperti ini merupakan provokasi terhadap perasaan kaum muslimin. Juga merupakan pelanggaran terhadap materi 9 perjanjian damai antara kedua negara, serta pelanggaran terhadap komitmen Israel sebagai kekuatan pendudukan di al-Quds timur, sesuai dengan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, utamanya adalah regulasi Hague tahun 1907, perjanjian Jenewa IV tahun 1949, dan perjanjian Hague tahun 1954 yang berkaitan dengan perlindungan terhadap kekayaan budaya dalam konflik bersenjata.”
Memo ini menilai bahwa perilaku pihak penjajah Zionis ini merusak hubungan antara kedua negara dan menghancurkan upaya yang dikerahkan untuk memperkecil ketegangan, menciptakan ketenangan dan menjaga status historis di masjid Al-Aqsha. []
Sumber: PIP