Belakangan ini, banyak orang yang mulai berkebun di rumah meski dengan lahan seadanya. Tujuannya macam-macam, mulai dari melanjutkan hobi yang sempat tertunda, cara untuk melepas rasa bosan dan stres, sampai menanam sayuran yang memang akan dikonsumsi.
Menurut Ketua Umum Pergizi Pangan, Prof Dr Hardinsyah, bercocok tanam atau berkebun memang bisa menjadi alternatif bila ingin menjaga ketahanan pangan di rumah.
BACA JUGA: Kisah Pemilik-pemilik Kebun
“Bercocok tanam di pekarangan rumah relatif mudah dilakukan. Mau tidak mau tentu mengoptimalkan sumber daya seperti pagar, halaman, air, tanah, pot, juga hidroponik,” ujar Prof Dr Hardinsyah.
Lebih lanjut Prof Dr Hardinsyah menyebut, bercocok tanam biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di desa. Namun, di zaman seperti sekarang apalagi di tengah pandemi virus corona, masyarakat kota pun mulai tergerak pula.
Kabar baiknya, berkebun dengan bertujuan menjaga ketahanan pangan keluarga ini tidak memiliki standar apa yang harus ditanam. Itu semua tergantung dari kemampuan dan minat dari masing-masing individu. Terlebih juga, perlu disesuaikan dengan lahan yang dimiliki.
BACA JUGA: Abu Thalhah dan Kebun Kurma Bayruha’ yang Diberkahi
Misalnya di lahan yang relatif sempit, Anda bisa mulai dengan microgreens, yaitu menanam sayuran yang dapat dipanen pada saat usianya masih muda. Yakni 7-14 hari saja. Lalu ada sistem tanam hidroponik pakai pipa air yang ditempel di pagar, sistem aeroponik, lalu menanam di pot gantung, dan sebagainya.
Nah, sudahkah Anda mendapat inspirasi ingin mulai menanam apa dalam waktu dekat? []
SUMBER: KUMPARAN