KETUA Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan tudingan soal pembagian bansos (bantuan sosial) menjadi modus ajakan memilih adalah tuduhan yang naif. Dia menuturkan tuduhan tersebut tak ada dasar dan buktinya.
“Jadi naif sekali tuduhan-tuduhan selama ini. Mereka tidak mengerti dan tidak tahu tentang seluk-beluk perlindungan sosial dan bantuan sosial itu,” kata Yusril dalam konferensi pers di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Ia pun mengatakan pihaknya mendatangkan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, untuk menjelaskan perkara bansos tersebut. Termasuk soal kemungkinan bansos dibagikan sebagai bentuk ajakan untuk memilih calon tertentu.
BACA JUGA:Â Yusril Sebut Gugatan AMIN Banyak Narasi Dibanding Bukti, Ini Kata Refly Harun
“Apa mungkin orang dikasih subsidi BBM, subsidi listrik, terus ada yang listriknya (mau disubsidi-red), terus ngomong, ‘Kamu pilih Prabowo-Gibran ya’. Terus (ada yang) dia beli bensin, (penjual) bensinnya ngomong, ‘Pilih Prabowo-Gibran ya’,” tuturnya.
“(Kalau) ditransfer uangnya melalui elektronik, dikirim pakai wesel melalui Kantor Pos, siapa yang ngomong supaya pilih Gibran? Pilih Prabowo? Nggak ada sama sekali. Lebih banyak asal ngomong daripada pembuktian,” sambungnya.
Yusril menjelaskan, bansos tersebut merupakan bagian dari program perlindungan sosial. Menurut Yusril, anggaran untuk perlindungan sosial itu juga dipakai untuk memberikan subsidi, misalnya subsidi BBM dan listrik.
“Nah kalau subsidi BBM, dari segi itu kan tidak dikasih duit orang itu. Tapi misalnya dia beli BBM Rp 10 ribu satu liter, tapi cuma bayar Rp 7 ribu. Rp 3 ribunya dari mana? Dari subsidi. Nah apa orang yang beli bensin itu dibilang, ‘Eh kamu pilih Gibran ya’. Siapa yang ngomong gitu? Kan enggak ada yang merasakan,” ucapnya.
Hal yang sama juga terjadi di bantuan-bantuan sosial lainnya yang sudah dianggarkan sebelumnya. Ia membenarkan, memang ada bantuan yang nilainya meningkat setelah ada bencana alam seperti El Nino, namun setelah dicek pun perubahannya tidak luar biasa.
“Ada peningkatan Rp 12 triliun. Siapa yang mengajukan peningkatan Rp 12 triliun melalui automatic adjustment? Menteri Sosial. Menteri Sosial itu partainya apa? PDIP. Semua dibuka ini suratnya dari Mensos minta ada automatic adjustment terhadap El Nino,” kata Yusril.
BACA JUGA:Â Yusril Sebut Gugatan Kubu Anies dan Ganjar di MK Aneh dan Inkonsisten
Ke depan ia akan menghadirkan saksi ahli lagi untuk membuktikan bahwa pembagian bansos tak memberikan efek terhadap terpilihnya seorang kandidat presiden. Penjelasan itu akan diberikan di sidang selanjutnya.
“Biar seluruh rakyat melek matanya, tahu bahwa yang selama ini diomong-omongkan dalam sidang oleh Pemohon 1 dan Pemohon 2 itu lebih banyak narasi tuduhan-tuduhan tanpa bukti sama sekali,” pungkasnya. []
SUMBER: DETIK