CINA–Muslim Uighur di Cina yang diduga kerap mengalami diskriminasi terus menjadi sorotan Amerika Serikat (AS). Bahkan Presiden AS Donald Trump telah mengesahkan UU soal Uighur yang membuat Cina makin berang. Tak hanya Trump, politisi penting AS lainnya juga tak kalah vokal mengkritisi Cina.
Merasa tertekan, Cina akhirnya meminta politisi AS untuk segera berhenti mencoreng Cina terkait Muslim Uighur. Beijing juga meminta Washington berhenti mencampuri urusan dalam negeri Cina dengan menciptakan desas desus berdalih Xinjiang.
BACA JUGA: Strategi ‘Mengerikan’ Cina Turunkan Populasi Muslim Uighur
Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo atas kebijakan Cina terhadap Muslim Uighur.
“Kami mendesak politisi AS seperti Pompeo untuk menolak bias dan standar ganda, menghadapi masalah diskriminasi rasial di dalam negeri, menghabiskan lebih banyak waktu dan energi untuk meningkatkan kondisi hak asasi manusia di negara kami. Segera berhenti mencoreng Cina dan mencampuri urusan dalam negeri Cina dengan menciptakan rumor dengan dalih Xinjiang,” kata Zhao seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (1/7/2020).
Zhao mengatakan pemerintah Cina sama-sama melindungi hak dan kepentingan sah semua orang dari semua kelompok etnis, termasuk etnis minoritas.
“Dari 1978 hingga 2018, populasi Uigur di Xinjiang tumbuh dari 5,55 juta menjadi 11,68 juta, mencatat kenaikan 2,1 kali dan menyumbang sekitar 46,8 persen dari total populasi Wilayah Otonomi Uigur Xinjiang,” kata Zhao.
BACA JUGA: UU Uighur Disahkan, Begini Respons Cina ke Trump
Sebaliknya, Zhao mengatakan, etnis minoritas di AS telah lama menderita bullying, pengucilan dan diskriminasi sistemik yang luas dalam aspek ekonomi, budaya, sosial dan lainnya. Ia mengutip contoh-contoh dari pembunuhan orang Indian melalui Ekspansi ke arah barat hingga kematian orang Afrika-Amerika George Floyd.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengecam Cina yang melakukan sterilisasi dan aborsi paksa serta pemaksaan penggunaan alat kontrasepsi (IUD) kepada Muslim Uighur. Ia juga menyerukan Cina untuk menghentikan kampanye penindasan terhadap Muslim Uighur dan kaum perempuan kelompok minoritas lainnya. []
SUMBER: SINDO