Zikir Menjelang Tidur: Surat Az Zumar
Dalilnya adalah hadits yang telah disebutkan di atas.
Dengan nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup.
Dari Khudzaifah bin Al Yaman –radhiyallahu ‘anhu- berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
رواه البخاري (6324(
“Bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika beliau ingin tidur beliau berkata: “Dengan nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup, dan jika beliau bangun dari tidur beliau berkata: “Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya lah kami dikembalikan”. (HR. Bukhori: 6324)
Ya Allah aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena cinta dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat kembali dan tempat keselamatan kecuali dari-Mu, aku beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan dengan Nabi-Mu yang telah Engkau utus.
BACA JUGA: Apa Hukum Suami Istri Tidur dalam Keadaan Telanjang? Apakah Harus Mandi Wajid Setelahnya?
Dari Al Barra’ bin ‘Azib berkata: “Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ، ثُمَّ قُلْ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ : وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ . فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ ، وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ ، قَالَ : فَرَدَّدْتُهَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمَّا بَلَغْتُ : اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ . قُلْتُ : وَرَسُولِكَ . قَالَ : لَا ، وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
رواه البخاري (6311) ، ومسلم (2710(
“Jika kamu menuju tempat tidurmu, maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu’nya shalat, lalu tidurlah dengan miring ke kanan, lalu ucapkanlah: “Ya Allah aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena cinta dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat kembali dan tempat keselamatan kecuali dari-Mu, aku beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan dengan Nabi-Mu yang telah Engkau utus”. Jika kamu meninggal dunia pada malam itu maka kamu berada di dalam fitrah, dan jadikanlah doa di atas menjadi akhir dari ucapanmu”. Abu Darda berkata: “Pada saat saya mengulanginya di hadapan Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan saat sampai pada kalimat: “Ya Allah aku telah beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan”, saya katakan: “Dan Rasul-Mu”, beliau bersabda: “Bukan, dan Nabi-Mu yang telah Engkau utus”. (HR. Bukhori: 6311 dan Muslim: 2710)
“Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku telah merebahkan sisi tubuhku dan dengan-Mu aku mengangkatnya, jika Engkau mengambil jiwaku maka berilah rahmat kepadanya, dan jika Engkau biarkan (untuk tetap hidup) maka jagalah ia dengan penjagaan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh”.
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ : بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
رواه البخاري (6320) ، ومسلم (2714(
“Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku telah merebahkan sisi tubuhku dan dengan-Mu aku mengangkatnya, jika Engkau mengambil jiwaku maka berilah rahmat kepadanya, dan jika Engkau biarkan (untuk tetap hidup) maka jagalah ia dengan penjagaan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh”. (HR. Bukhori: 6320 dan Muslim: 2714)
Zikir Menjelang Tidur: Bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali.
Dari Ali bin Abi Thalib –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Fatimah –radhiyallahu ‘anha- telah mendatangi Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- untuk meminta pembantu, maka beliau bersabda:
أَلَا أُخْبِرُكِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكِ مِنْهُ ، تُسَبِّحِينَ اللَّهَ عِنْدَ مَنَامِكِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتَحْمَدِينَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتُكَبِّرِينَ اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ . فَمَا تَرَكْتُهَا بَعْدُ . قِيلَ : وَلَا لَيْلَةَ صِفِّينَ ؟ قَالَ : وَلَا لَيْلَةَ صِفِّينَ
رواه البخاري (5362) ، ومسلم (2727(
“Tidakkah kamu mau aku beritahu apa yang lebih baik darinya, (yaitu;) kamu bertasbih kepada Allah menjelang tidur sebanyak 33 kali, dan memuji Allah sebanyak 33 kali, dan bertakbir sebanyak 34 kali. Sejauh ini aku (‘Aisyah) belum pernah meninggalkannya. Dikatakan: “Termasuk juga pada saat malam perang Shiffin ?”. Beliau menjawab: “Termasuk juga pada malam perang Shiffin”. (HR. Bukhori: 5362 dan Muslim: 2727)
BACA JUGA: 3 Manfaat Berwudhu sebelum Tidur
“Ya Allah jagalah aku dari adzab-Mu pada hari dimana Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu”.
Dari Hafshah –radhiyallahu ‘anha- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada saat beliau ingin tidur, maka beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, lalu beliau bersabda:
اللَّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ ، ثَلاَثَ مِرَارٍ
رواه أبو داود (5045) وصححه الحافظ ابن حجر في ” فتح الباري ” (11/119(
“Ya Allah jagalah aku dari adzab-Mu pada hari dimana Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu”. Sebanyak 3 kali. (HR. Abu Daud: 5045 dan dishahihkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di dalam Fathul Baari: 11/119)
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan dan minum kepada kami, dan telah mencukupkan dan memberi tempat kepada kami, di tengah banyak orang yang merasa kurang dan tidak mempunyai tempat tinggal”.
Dari Anas –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada saat beliau menuju tempat tidurnya beliau membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا فَكَمْ مِمَّنْ لَا كَافِيَ لَهُ وَلَا مُؤْوِيَ
رواه مسلم ( 2715 )
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan dan minum kepada kami, dan telah mencukupkan dan memberi tempat kepada kami, di tengah banyak orang yang merasa tidak cukup dan tidak mempunyai tempat tinggal”. (HR. Muslim: 2715)
“Ya Allah, Engkau telah menciptakan diriku, Engkaulah yang mewafatkannya, bagi-Mu kehidupan dan kematiannya, jika Engkau tetap menghidupkannya maka jagalah ia, dan jika Engakau matikan maka ampunilah ia, Ya Allah aku mohon kepada-Mu keselamatan”.
Dari Abdullah bin Umar bahwa beliau telah menyuruh seseorang jika beranjak menuju tempat tidurnya hendaknya mengucapkan:
اللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِي وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا ، لَكَ مَمَاتُهَا وَمحْيَاهَا ، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا ، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ ( فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ : أَسَمِعْتَ هَذَا مِنْ عُمَرَ ؟ فَقَالَ : مِنْ خَيْرٍ مِنْ عُمَرَ ، مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رواه مسلم” ( 2712 )
“Ya Allah, Engkau telah menciptakan diriku, Engkaulah yang mewafatkannya, bagi-Mu kehidupan dan kematiannya, jika Engkau tetap menghidupkannya maka jagalah ia, dan jika Engakau matikan maka ampunilah ia, Ya Allah aku mohon kepada-Mu keselamatan”. Maka ada seorang laki-laki yang berkata: “Apakah anda pernah mendengarnya dari Umar ?”, dia menjawab: “Dari orang yang lebih baik dari Umar dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-“. (HR. Muslim: 2712)
“Ya Allah, Yang menjadi Rabbnya langit, Yang menjadi Rabbnya bumi, dan Rabbnya ‘Asry yang agung, Rabb kita dan Rabb dari segala sesuatu, Yang menumbuhkan butir tumbuhan dan biji buah-buahan, Yang menurunkan Taurat, Injil dan Al Furqan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan setiap binatang yang Engkau-lah pemegang ubun-ubunnya. Ya Allah Engkau-lah Yang Maha pertama yang tidak ada sesuatu sebelum-Mu, dan Engkau-lah Yang Maha Akhir tidak ada sesuatu setelah-Mu, dan Engkau-lah Yang Zhahir yang tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Yang Bathin tidak ada sesuatu di bawah-Mu, berilah kami putusan agama, dan cukupkanlah kami dari kefakiran”.
Dari Suhail berkata: “Bahwa Abu Sholeh telah meminta saya –jika salah seorang dari kami mau tidur- agar merebah miring ke kanan, lalu mengucapkan:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الْأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى ، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ ، وَأَغْنِنَا مِنْ الْفَقْرِ . وَكَانَ يَرْوِي ذَلِكَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رواه مسلم ( 2713)
“Ya Allah, Yang menjadi Rabbnya langit, Yang menjadi Rabbnya bumi, dan Rabbnya ‘Asry yang agung, Rabb kita dan Rabb dari segala sesuatu, Yang menumbuhkan butir tumbuhan dan biji buah-buahan, Yang menurunkan Taurat, Injil dan Al Furqan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan setiap binatang yang Engkau-lah pemegang ubun-ubunnya. Ya Allah Engkau-lah Yang Maha pertama yang tidak ada sesuatu sebelum-Mu, dan Engkau-lah Yang Maha Akhir tidak ada sesuatu setelah-Mu, dan Engkau-lah Yang Zhahir yang tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Yang Bathin tidak ada sesuatu di bawah-Mu, berilah kami putusan agama, dan cukupkanlah kami dari kefakiran”. Beliau meriwayatkannya dari Abu Hurairah dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. (HR. Muslim: 2713)
“Ya Allah, aku berlindung dengan wajah-Mu yang mulia, dan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dari keburukan apa saja yang Engkau menguasai ubun-ubunnya, Ya Allah Engkaulah yang maha menyingkap hutang dan dosa, Ya Allah yang tentara-Mu tidak terkalahkan, dan janji-Mu tidak diingkari, dan tidak bermanfaat disisi-Mu kekayaan karena kekayaan itu berasal dari-Mu, Maha suci Engkau dan segala puji bagi-Mu”.
BACA JUGA: 5 Wasiat Nabi sebelum Tidur
Dari Ali –radhiyallahu ‘anhu- dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwa beliau berucap pada saat menuju tempat tidurnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ تَكْشِفُ الْمَغْرَمَ وَالْمَأْثَمَ ، اللَّهُمَّ لَا يُهْزَمُ جُنْدُكَ ، وَلَا يُخْلَفُ وَعْدُكَ ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ ، سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ
(رواه أبو داود (5052) وصححه النووي في ” الأذكار ” (ص/111)، وابن حجر في ” نتائج الأفكار ” (2/384
“Ya Allah, aku berlindung dengan wajah-Mu yang mulia, dan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dari keburukan apa saja yang Engkau menguasai ubun-ubunnya, Ya Allah Engkaulah yang maha menyingkap hutang dan dosa, Ya Allah yang tentara-Mu tidak terkalahkan, dan janji-Mu tidak diingkari, dan tidak bermanfaat disisi-Mu kekayaan karena kekayaan itu berasal dari-Mu, Maha suci Engkau dan segala puji bagi-Mu”. (HR. Abu Daud: 5052 dan dishahihkan oleh Nawawi di dalam Al Adzkar: 111, dan Ibnu Hajar di dalam Nataij Al Afkar: 2/384)
“Dengan nama Allah aku rebahkan sisi tubuhku, Ya Allah ampunilah dosaku, jadikanlah cacat syetanku, bukakanlah gadaiku, dan jadikanlah aku berada (pada jajaran) malaikat”.
Dari Abu Azhar Al Anmari bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika pergi menuju tempat tidurnya pada malam hari, beliau berucap:
بِسْمِ اللَّهِ وَضَعْتُ جَنْبِي ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي ، وَأَخْسِئْ شَيْطَانِي ، وَفُكَّ رِهَانِي ، وَاجْعَلْنِي فِي النَّدِيِّ الْأَعْلَى
رواه أبو داود (5054)، وحسنه النووي في ” الأذكار ” (ص/125)، والحافظ ابن حجر في ” نتائج الأفكار ” (3/60(.
“Dengan nama Allah aku rebahkan sisi tubuhku, Ya Allah ampunilah dosaku, jadikanlah cacat syetanku, bukakanlah gadaiku, dan jadikanlah aku berada (pada jajaran) malaikat”. (HR. Abu Daud: 5054 dan dihasankan oleh Nawawi di dalam Al Adzkar: 125 dan Al Hafidz Ibnu Hajar di dalam Nataij Al Afkar: 3/60) []
SUMBER: ISLAMQA | HABIS