Zikir menjelang tidur yang sesuai dengan sunnah Nabi banyak sekali, sampai-sampai Imam Nawawi –rahimahullah- berkata:
“Ketahuilah bahwa hadits-hadits dan atsar dalam bab ini sangat banyak, dan apa yang telah kami sebutkan sudah cukup bagi seseorang yang diberikan kemampuan untuk mengamalkannya, akan tetapi kami hapus selebihnya karena khawatir ada rasa bosan bagi yang mempelajarinya. Kemudian pertama hendaknya manusia mengamalkan semua yang disebutkan dalam masalah ini, namun jika belum memungkinkan maka dengan mencukupkan dengan apa yang mampu ia kerjakan karena pentingnya”. (Al Adzkar: 95)
Kami kumpulkan di sini beberapa hadits shahih dalam masalah ini:
BACA JUGA: Ini 7 Akibat Tidur Kurang dari 5 Jam Sehari!
Zikir Menjelang Tidur: Meniupkan tiga surat perlindungan (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas) pada kedua telapak tangan
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- ,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ : جَمَعَ كَفَّيْهِ ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا ، فَقَرَأَ فِيهِمَا : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ، وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ) النفث : نفخ لطيف بلا ريق .
رواه البخاري 5017
“Bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika beranjak menuju tempat tidurnya setiap malam, beliau memadukan kedua telapak tangannya, lalu meniupkan pada keduanya dan membaca pada keduanya: (Katakanlah, bahwa Allah adalah Maha Esa, dan katakanlah, aku berlindung pada Rabb waktu subuh, dan katakanlah, aku berlindung pada Rabb manusia) kemudian beliau mengusapkan dengan keduanya apa yang terjangkau dari seluruh tubuhnya, beliau memulainya dari kepala, wajah lalu seluruh tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali”. (An Nafkhu adalah tiupan lembut tanpa ludah)”. (HR. Bukhori: 5017)
Zikir Menjelang Tidur: Ayat Kursi
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- berkata:
وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِي آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ : لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَذَكَرَ الْحَدِيثَ – فَقَالَ : إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ ، لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ
( رواه البخاري (2311(
“Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mewakilkan kepadaku untuk menjaga harta zakat Ramadhan, lalu ada orang yang datang meminta makanan, maka aku tangkap dan aku katakan: “Saya pasti akan melaporkan kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- lalu beliau menyebutkan hadits. Maka orang itu berkata: “Jika kamu beranjak menuju tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi, maka kamu senantiasa akan ada yang menjaganya, dan tidak ada syetan sampai pagi”. Maka Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Dia benar, meskipun dia sebenarnya adalah pendusta, itulah syetan”. (HR. Bukhori: 2311)
Zikir Menjelang Tidur: Dua ayat di akhir surat Al Baqarah
Dari Abu Mas’ud –radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
رواه البخاري (5009) ومسلم (808(
“Barang siapa yang membaca dua ayat di akhir surat Al Baqarah pada malam hari, maka keduanya sudah cukup baginya”. (HR. Bukhori: 5009 dan Muslim: 808)
Para ulama berbeda pendapat tentang arti dari “Kafataahu”, sebagian mengatakan: (Dicukupkan) dari bencana pada malam harinya, sebagian lainnya berpendapat: Dicukupkan dari qiyamul lail, dan boleh juga mengandung kedua makna tersebut, wallahu a’lam.
BACA JUGA: 5 Akibat Tidur dengan Lampu Menyala
Zikir Menjelang Tidur: Surat Al Kaafirun
Dari Naufal Al Asyja’i –radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku:
اقْرأ : ( قُلْ يا أيُّها الكافِرُونَ ) ثُمَّ نَمْ على خاتِمَتِها ، فإنَّها بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ
رواه أبو داود (5055) وحسنه ابن حجر في “نتائج الأفكار” 3/61
“Bacalah: “Katakanlah Wahai orang-orang kafir”, kemudian tidurlah setelah selesai membacanya, karena surat itu akan membebaskan dari kesyirikan”. (HR. Abu Daud: 5055 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar di dalam Nataij Al Afkaar: 3/61)
Zikir Menjelang Tidur: Surat Al Isra’
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لا يَنَامُ حَتَّى يَقرَأَ بَنِي إِسرَائِيلَ وَالزُّمَر
رواه الترمذي (3402) وقال : حديث حسن . وحسّنه الحافظ ابن حجر في “نتائج الأفكار” (3/65
“Bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak tidur sampai membaca surat Bani Israil dan Az Zumar”. (HR. Tirmidzi: 3402 dan ia berkata: hadits hasan. Dan dihasankan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di dalam Nataij Al Afkaar: 3/65) []
SUMBER: ISLAMQA | BERSAMBUNG