ZUHUD adalah berpaling dari sesuatu karena menganggapnya hina dan kecil, sebab ia tidak membutuhkannya karena merasa sudah cukup dengan sesuatu yang lebih baik dari padanya.
Seseorang bisa disebut disebut zuhud ketika ia berlimpah harta, namun ia tidak terpesona dan terbuai karenanya. Sebab ia yakin apa yang ada d isisi Allah lebih baik dari apa yang ada di gengaman tangannya.
Allah berfirman, “Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal.” (QS Annahl-96).
BACA JUGA: Cara Menyikapi Harta Dunia
Mereka yang zuhud tidak merasakan berat berbagi karena hartanya bukan di hatinya, melainkan di tangannya yang begitu mudah ia lepaskan kepada mereka yang membutuhkannya.
Ibnu Taimiah berkata:
“الزهد ترك ما لا ينفع فى الإخرة والورع ترك ما تخاف ضرره فى الأخرة“
“Zuhud ialah meninggalkan apa yang tidak memberikan manfaat di akhirat nanti dan wara ialah meninggalkan sesuatu yang ditakuti bahayanya di akhirat nanti.”
Seorang bisa melakukan zuhud ketika ia kaya, begitu juga seseorang disebut hemat ketika ia sedang berlimpah harta. Karena jika orang miskin yang melakukannya, bagaimana ia bisa hemat, sedangkan ia berada dalam kekurangan.
Sufyan Attsauri berkata, “Zuhud di dunia ialah pendek angan-angan bukan dengan cara makan yang kasar-kasar dan tidak memakan mantel.”
Orang yang zuhud bukanlah mereka yang berpakaian compang-camping dan terlihat lusuh, tetapi mereka yang zuhud adalah ia yang memilki mobil dan rumah mewah tetapi semuanya dijadikan kendaraan untuk mendekatkan diri kepadaNya dan ia tidak silau dengannya.
Imam Ahmad berkata:
“Zuhud ialah tidak bergembira karena mendapatkan harta dan tidak bersedih hati karena tiadanya harta.”
“Zuhud adalah tidak kecewa ketika apa yang dimilkinya lenyap.” (Ibnu Kahfi).
BACA JUGA: Saya Cinta Harta dan Mau Dibawa Mati
Sedih ketika apa yang kita miliki hilang adalah wajar, namun bagi mereka yang zuhud maka ia tidak akan larut dalam kesedihan ketika mobil, motor atau handphone raib. Karena ia yakin apa yang ada di tangan lebih baik dari apa yang ada di tangannya. Dan ia yakin jika Allah mengambil sesuatu darinya, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik jika ia mau bersabar.
Hal ini senada dengan firman-Nya:
“Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu .Dan Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al Hadid :23)
Imam Ahmad pernah ditanya tentang orang yang memilki uang 1000 dinar, apakah dia termasuk orang yang zuhud? Beliau menjawab, ”Ya dengan syarat jika ia tidak bergembira bila bertambah dan tidak sedih bila berkurang.”
Karenanya boleh jadi mereka yang zuhud adalah mereka para milyarder, dimana uangnya tidak berseri, namun hatinya tidak sedikitpun terpaut dengannya dan mereka yang terlalu cinta dunia di tengah–tengah kita bisa jadi mereka yang terlihat kumuh dalam penampilan namun hatinya terhujam kedalam gemerlapnya pesona duniawi. []
Referensi: Madariju Salikin